Warga Aceh Bingung, Listrik Belum Pulih Meski Menteri ESDM Klaim 93 Persen Wilayah Menyala
Kamis, 11-12-2025 - 11:57:03 WIB
Riau12.com-Banda Aceh — Ketidaksesuaian antara informasi pemulihan listrik yang disampaikan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dengan kondisi nyata di lapangan memicu gelombang kekecewaan warga Aceh. Meski Menteri Bahlil menyebut 93 persen wilayah telah menyala, hingga Senin (8/12/2025) banyak daerah masih mengalami pemadaman bergilir.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menegaskan perlunya klarifikasi agar situasi tetap kondusif. Ia menyebut banyak warga merasa bingung setelah mendengar laporan bahwa listrik telah pulih hampir sepenuhnya.
“Banyak warga merasa kecewa dan berpotensi resisten terhadap tenaga PLN di lapangan,” ujarnya.
Dari hasil koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, suplai listrik Aceh saat ini baru berada pada kisaran 60 hingga 70 persen. Kota Banda Aceh masih jauh dari normal, dengan hanya 35 hingga 40 persen jaringan yang menyala. Pemulihan penuh diperkirakan baru bisa tercapai apabila suplai tegangan tinggi dari Arun tersambung hari ini atau esok.
Wilayah lain juga menghadapi kendala serupa. Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Timur mencatat pemulihan di bawah 40 persen, sementara Kota Lhokseumawe berada di kisaran 75 persen. Wilayah barat selatan Aceh berhasil mencapai 70 hingga 80 persen. Hampir seribu petugas PLN dari berbagai daerah dikerahkan untuk mempercepat pemulihan listrik.
“Petugas PLN sedang bekerja ekstra dalam upaya pemulihan listrik untuk segenap masyarakat Aceh,” jelas MTA. Ia berharap ketidaktepatan informasi sebelumnya tidak menimbulkan tindakan yang membahayakan petugas lapangan.
MTA juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan informasi publik, terutama di tengah situasi bencana yang memengaruhi kondisi psikologis masyarakat.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto terkait pemulihan listrik setelah meninjau wilayah terdampak di Bireuen pada Minggu (7/12/2025). Saat itu, ia menyatakan bahwa 93 persen wilayah Aceh akan menyala pada malam hari.
Namun perbedaan antara pernyataan tersebut dan kondisi faktual membuat warga berharap adanya penyampaian informasi yang lebih akurat dan transparan, agar masyarakat dapat menata ulang aktivitas sehari-hari tanpa ketidakpastian.
Komentar Anda :