Waduk PLTA Koto Panjang Naik 64 cm, DPRD Riau Minta SOP Early Release untuk Antisipasi Banjir
Kamis, 11-12-2025 - 15:59:35 WIB
Riau12.com-PEKANBARU – Memasuki musim hujan, elevasi air Waduk PLTA Koto Panjang terus meningkat, menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat di hilir. Pembukaan spillway atau pintu pelimpah yang dilakukan untuk mengendalikan ketinggian air berpotensi memicu banjir di sejumlah pemukiman jika tidak dikelola secara tepat.
Anggota DPRD Provinsi Riau, Abdullah, meminta manajemen PLTA Koto Panjang untuk menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) tambahan berupa early release, yakni pembukaan pintu air lebih awal sebelum waduk meluap. SOP ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir ke hilir.
"Kami minta agar manajemen PLTA Koto Panjang menetapkan SOP yang telah kita sepakati, yaitu menerapkan early release sehingga air tidak langsung dilimpahkan dan menyebabkan banjir ke hilir," ujar Abdullah, Kamis (11/12/2025).
Sementara itu, Manajer PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, melalui stafnya, Erikmon, melaporkan bahwa elevasi waduk pada Kamis pagi mencapai 76,74 meter di atas permukaan laut (MDPL). Debit air masuk atau inflow tercatat sebesar 752,42 meter kubik per detik, meningkat dibanding hari sebelumnya, sedangkan debit keluar melalui turbin atau outflow berada di angka 311,12 meter kubik per detik.
Kenaikan elevasi sebesar 64 sentimeter dibandingkan hari sebelumnya masih masuk kategori aman atau Low Water Level (LWL), yang berada pada rentang 73,50–80,59 MDPL. Zona lainnya adalah Normal Water Level (NWL) pada 80,60–82,99 MDPL dan High Water Level (HWL) di kisaran 83,00–85,00 MDPL.
Erikmon menjelaskan bahwa pembukaan spillway hanya dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti saat elevasi melebihi 83 MDPL dengan inflow minimal 1.000 meter kubik per detik, atau saat early release diperlukan berdasarkan prediksi curah hujan BMKG dan kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW). Selain itu, spillway bisa dibuka jika pembangkit tidak dapat beroperasi akibat gangguan peralatan atau elevasi turun di bawah 73,50 MDPL.
"Semua keputusan terkait spillway dilakukan melalui perhitungan teknis yang ketat. Sampai saat ini, kondisi waduk masih dalam batas aman," pungkas Erikmon.
Komentar Anda :