Pemprov Riau Resmi Mulai Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo, Relokasi Warga Berbasis Data
Sabtu, 20-12-2025 - 15:09:50 WIB
Riau12.com-Pekanbaru – Pemerintah Provinsi Riau resmi memulai pemulihan ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pada Sabtu, 20 Desember 2025. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari rapat bersama Tim Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) di Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau, SF Hariyanto, menyampaikan bahwa Pemprov Riau memohon dukungan penuh dari Satgas PKH, khususnya dalam penyediaan lahan pengganti pada tahap berikutnya.
"Kita berkomitmen relokasi harus tuntas, masyarakat harus memiliki kepastian, dan pemulihan ekosistem harus berjalan berkelanjutan," ujar SF Hariyanto.
Dikatakan Hariyanto, hingga 18 Desember 2025, pendataan telah mencakup 3.691 kepala keluarga dengan luasan sekitar 10.106 hektare, tersebar di beberapa desa, termasuk Desa Bagan Limau. Menurutnya, capaian ini menjadi fondasi penting bagi kebijakan relokasi yang adil dan berbasis data, sekaligus pijakan kuat bagi pemulihan ekosistem TNTN ke depan.
Sementara itu, Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, menilai kegiatan ini sebagai momen yang membahagiakan karena seluruh proses dilakukan secara damai dan melalui dialog.
"Apa yang terjadi hari ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain. Kehadiran negara menjadi simbol untuk mencari kemenangan bersama," tutur Raja Juli Antoni.
Raja Juli juga menegaskan bahwa Satgas PKH, yang merupakan kolaborasi dari 12 kementerian, memiliki tujuan untuk menyelesaikan persoalan kehutanan yang kompleks.
"Mari kita lanjutkan kerjasama ini. Kita akan terus menyelesaikan persoalan kehutanan yang ada di negara kita. Pemerintah hadir untuk mengembalikan fungsi taman nasional, dan kita berkomitmen TNTN akan menjadi rumah yang nyaman bagi gajah dan keanekaragaman hayati," pungkasnya.
Pemulihan ekosistem TNTN diharapkan tidak hanya melindungi habitat satwa liar, tetapi juga memperkuat keberlanjutan lingkungan hidup, sekaligus memberikan kepastian bagi masyarakat yang terdampak relokasi.
Komentar Anda :