Riau12.com-Pekanbaru – CV Sukses Mandiri membantah tegas bahwa perusahaannya mendapat pekerjaan proyek di UIN Suska Riau. Direktur CV Sukses Mandiri, Amat Kodri, menyatakan bahwa perusahaannya bahkan tidak pernah mengikuti proses tender lelang proyek di kampus tersebut.

"Tidak benar. Kami tidak pernah mengajukan penawaran untuk ikut tender proyek di UIN," tegas Kodri, Selasa (9/12).

Kodri mengaku terkejut saat mengetahui nama perusahaannya muncul sebagai pemenang 24 paket pekerjaan dengan total nilai Rp805 juta, sebagaimana diberitakan sejumlah media. "Saya kaget, kok ada nama perusahaan saya di sana? Kami tidak pernah teken kontrak, tidak teken cek pencairan, dan tidak pernah bertemu pihak kampus UIN Suska," ujarnya.

Menurut Kodri, tidak ada satu pun proses administrasi baik pengajuan dokumen, kontrak, maupun pencairan yang pernah dilakukan pihaknya terkait proyek tersebut. Ia memastikan akan segera meminta klarifikasi resmi kepada UIN Suska Riau. "Jika benar nama perusahaan kami dicatut, kami akan melakukan somasi, baik pidana maupun perdata," tegasnya.

Bantahan ini memunculkan dugaan adanya rekayasa dalam proses pengadaan barang dan jasa di kampus tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan identitas perusahaan tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Rektor maupun Pembantu Rektor II UIN Suska Riau belum memberikan klarifikasi resmi terkait kasus ini.

Data pengadaan tahun 2025 di UIN Suska Riau yang tercatat di situs resmi LKPP menunjukkan adanya kejanggalan. CV Makmur Jaya tercatat memenangkan 57 paket pekerjaan senilai total Rp4,57 miliar, sementara CV Sukses Mandiri muncul sebagai pemenang 24 paket pekerjaan senilai Rp805 juta. Kecurigaan terhadap transparansi pengadaan makin menguat ketika situs LKPP yang memuat data tersebut mendadak tidak bisa diakses.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius publik mengenai integritas dan transparansi proses pengadaan di salah satu kampus Islam negeri terbesar di Riau.