Hingga pukul 00.00 WIB, tidak ada tanda-tanda pembayaran kliring. Sejumlah ASN menyebut kondisi ini sebagai "PHP" (Pemberi Harapan Palsu), mencerminkan janji-janji yang tidak terealisasi.

Kekecewaan serupa dirasakan rekanan kontraktor yang masih terlihat memenuhi kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Rohil di Jalan Merdeka, Bagansiapiapi. Mereka berusaha mengurus pencairan dana proyek yang telah rampung dikerjakan.

Kantor BPKAD berubah menjadi pusat aktivitas penuh sesak seperti pasar malam. Beberapa kontraktor mondar-mandir di halaman kantor sambil membawa tas dan ransel. Di area parkir, suasana gelap ditemani lampu penerangan yang temaram. "Yang digembar-gemborkan tidak ada tunda bayar ternyata PHP lagi. Kami kecewa," ujar seorang ASN yang enggan disebutkan namanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, proyek pembangunan fisik tahun 2024 semestinya masih bisa dibayarkan menjelang pergantian tahun. Untuk Dinas PUTR, tersedia dana sebesar Rp45 miliar dari APBD Murni dan tambahan Rp50 miliar dari APBD Perubahan 2024. Sementara itu, Dinas Perkim memiliki alokasi sebesar Rp60 miliar dari APBD Murni dan Rp155 miliar dari APBD Perubahan.

Namun, hingga akhir tahun, janji-janji pencairan yang sebelumnya disampaikan para pejabat Rohil tak kunjung terwujud. "Kemarin, beberapa teman media sudah menemui Kadis Kominfotiks Rohil. Dijanjikan akan ada pencairan dan order proyek, tetapi hasilnya tetap PHP," ujar salah seorang jurnalis lokal.

Tahun baru 2025 pun disambut tanpa kemeriahan pesta kembang api seperti tahun-tahun sebelumnya. Kekecewaan menggantung di tengah suasana sepi yang menyelimuti pergantian tahun.(***)

Sumber: Goriau