Bangunan yang juga merupakan rumah kediaman pemiliknya, Effendi, terbakar saat ia dan keluarganya masih tertidur. Mereka terbangun setelah mendengar hiruk-pikuk warga yang datang untuk membantu memadamkan api. Effendi dan keluarganya segera keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Saat kejadian, warga kesulitan mendapatkan air untuk memadamkan api karena kondisi air laut sedang surut. Akibatnya, mereka terpaksa menggunakan air dari tong milik warga setempat. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB setelah warga berupaya selama hampir tiga jam.

Akibat kebakaran ini, Effendi mengalami kerugian sekitar Rp500 juta.

Bhabinkamtibmas Pulau Halang Kubu, Bripka Syafarudin, membenarkan adanya musibah kebakaran tersebut di wilayah kerjanya.

"Saat kebakaran, air laut sedang surut sehingga sumber air sulit dijangkau. Warga menggunakan air seadanya untuk memadamkan api," ujarnya.

Pulau Halang Hulu dikenal sebagai daerah penghasil industri pengolahan ikan asin dan terasi di Rokan Hilir. Rumah dan bangunan di daerah ini umumnya berbentuk rumah panggung bertiang tinggi karena dibangun di atas pantai berlumpur yang dikelilingi laut.

Kapolsek Kubu, Iptu Kodam Firman Sidabutar, S.H., M.H., juga membenarkan kejadian tersebut.

"Benar, ada kebakaran yang menghanguskan satu unit bangliau gudang pengolahan ikan," ujarnya.

Kapolsek menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sementara itu, penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran.(***)

Sumber: Goriau