Riau12.com-JAKARTA – Di tengah maraknya kolaborasi besar antara industri hiburan dan gim daring, Disney menegaskan belum tertarik menjalin kerja sama dengan platform gim Roblox. Alasan utama di balik sikap tersebut adalah kekhawatiran serius terkait aspek keamanan anak, yang dinilai masih menjadi persoalan sensitif dan krusial bagi perusahaan hiburan raksasa itu.
Roblox memang dikenal sebagai salah satu platform gim paling populer di kalangan anak-anak dan remaja. Namun dalam beberapa tahun terakhir, platform ini kerap disorot karena menghadapi sejumlah gugatan hukum yang menuding perusahaan gagal melindungi pengguna anak dari potensi predator dan konten berbahaya. Meski Roblox telah memperkenalkan berbagai fitur keamanan baru, termasuk pengaturan orang tua dan sistem moderasi yang diperbarui, banyak pihak menilai langkah tersebut belum sepenuhnya menjawab kekhawatiran publik.
Informasi yang disampaikan kepada Variety menyebutkan bahwa Disney memandang Roblox belum dapat dikategorikan sebagai platform yang benar-benar aman saat ini. Oleh karena itu, alih-alih menjajaki kerja sama baru dengan Roblox, Disney memilih memfokuskan strategi pengembangan konten gimnya bersama Fortnite, platform yang dikembangkan Epic Games.
Keputusan ini dinilai cukup kontras mengingat Roblox dan Disney memiliki irisan audiens yang sangat besar, terutama di kalangan pengguna usia muda. Roblox sendiri telah lebih dulu menggandeng sejumlah nama besar di industri hiburan dan mainan, seperti Netflix, Lionsgate, Sega, hingga Mattel, untuk menghadirkan berbagai konten kolaboratif di dalam platform mereka.
Disney sebenarnya bukan sepenuhnya asing dengan Roblox. Perusahaan tersebut pernah menjalankan kampanye promosi di platform gim daring itu. Namun, pembahasan lanjutan terkait kolaborasi jangka panjang disebut-sebut terhambat oleh perbedaan pandangan mengenai standar keamanan pengguna, khususnya anak-anak.
Selain faktor keamanan, pertimbangan strategis juga memainkan peran penting dalam keputusan Disney. Perusahaan ini tercatat memiliki investasi besar di Epic Games dengan nilai mencapai 1,5 miliar dolar AS. Kolaborasi dengan Fortnite pun terbukti membawa dampak signifikan, dengan kehadiran berbagai properti intelektual Disney seperti Marvel, Star Wars, dan The Simpsons yang mampu mendongkrak jumlah pemain dan tingkat keterlibatan pengguna.
Bahkan, Disney dan Epic Games dikabarkan tengah menyiapkan proyek ambisius berupa semesta hiburan digital baru. Proyek tersebut tidak hanya mencakup gim, tetapi juga pengalaman interaktif yang lebih luas, yang berpotensi menjadi pesaing langsung bagi Roblox di masa depan.
Di sisi lain, Disney juga terlihat semakin terbuka terhadap konten buatan penggemar. Kerja sama terbaru dengan OpenAI menjadi sinyal bahwa Disney ingin mendorong partisipasi audiens dalam menciptakan konten berbasis kekayaan intelektual mereka. Langkah ini termasuk rencana membawa konten buatan penggemar ke platform Disney Plus sebagai bagian dari ekosistem hiburan yang lebih interaktif.
Untuk saat ini, hubungan antara Disney dan Roblox masih berada dalam ketidakpastian. Jika Roblox mampu membuktikan bahwa platformnya benar-benar aman dan mampu melindungi pengguna anak secara maksimal, bukan tidak mungkin sikap Disney akan berubah. Namun, tidak tertutup kemungkinan pula Disney memilih jalur lain dengan membangun ekosistem hiburan interaktifnya sendiri bersama Fortnite, yang kelak bisa menjadi penantang serius bagi dominasi Roblox.
Komentar Anda :