Riau12.com-TANGERANG- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ikut menyoroti polemik uang kuliah tunggal (UKT) di kalangan masyarakat. Sampai akhirnya dia memutuskan menunda pembentukan perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH) nya.
Rencananya ada tiga Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang disiapkan menjadi PTNBH. Penundaan pengalihan status PTKIN dari badan layanan umum (BLU) menjadi PTNBH tersebut, disampaikan Yaqut di Silaturahmi Nasional dan Penganugrahan Ikaluin Award 2024 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Tangerang Selatan, Banten, Ahad (26/5).
Tiga PTKIN BLU yang sedianya didorong menjadi PTNBH adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Yaqut mengatakan, terkait dengan polemik UKT, biasanya ada kenaikan ketika kampus tidak bisa menghidupi atau mencukupi keperluan operasionalnya.
Menaikkan UKT menjadi jalan pintas bagi kampus, untuk mendapatkan pundi-pundi pemasukan yang sah. Dia mengatakan UKT seperti menjadi korban untuk menutup biaya operasional kampus. Apalagi di kampus yang berstatus PTNBH. ’’Saya pernah menugaskan ke Rektor (UIN Jakarta), supaya jadi UIN Jakarta jadi PTNBH. Tapi melihat situasi keuangan, saya tunda proses PTNBH,’’ katanya.
Penundaan ini menunggu sampai seluruh instrumen pemenuhan operasional kampus sudah disiapkan. Yaqut mengatakan salah satu aset UIN Jakarta yang berpotensi menghasilkan pemasukan adalah RS UIN Jakarta. Tetapi sayangnya sampai saat ini RS UIN Jakarta masih tahap penyehatan. Setelah ada polemik pengelolaan antara Kemenag dengan Pemprov DKI Jakarta.
Selain itu Yaqut mengusulkan supaya UIN Jakarta membangun asrama mahasiswa dan hotel. Kedua fasilitas tersebut dapat menghasilkan pundi-pundi keuangan untuk kampus. Dia menjamin ketika UIN Jakarta memiliki hotel, Kemenag pusat akan membantu supaya kondisinya sehat terus. ’’Pak Rektor segera siapkan sebelum Oktober,’’ katanya di depan Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar.
Seperti diketahui Oktober tahun ini adalah batas akhir pemerintahan saat ini. Yaqut berharap ketika rancangan program pembangunan itu sudah ditetapkan, bisa tinggal dilanjutkan tahun berikutnya. Pada kunjungannya itu, Menag disambut dengan aksi damai sejumlah mahasiswa.
Mereka membentangkan sejumlah tulisan yang mengkritik kenaikan UKT. ’’Pada prinsipnya UKT itu tidak boleh memberatkan mahasiswa,’’ kata Yaqut. Dia meminta Rektor UIN Jakarta untuk berkoordinasi dengan Kemenag pusat terkait dengan besaran UKT yang dikritisi mahasiswa.
Sementara itu Rektor UIN Jakarta Asep saepudin Jahar menyampaikan, ada beberapa agenda pengembangan kampus yang masuk buku catatannya. ’’Supaya tidak mengandalkan UKT,’’ tuturnya. Proyek pengembangan itu meliputi hotel, pemondokan atau asrama, serta fasilitas atau gedung-gedung lainnya. Saat ini ada sejumlah gedung milik UIN Jakarta yang disewakan ke pihak lain.
Selain itu Asep juga menggagas adanya penggalangan dana atau fundraising. Khususnya di kalangan alumni UIN Jakarta. Dengan penggalangan dana tersebut, nanti akan dimasukkan dalam endowment fund atau dana abadi. Hasil pengelolaan dana abadi tersebut diantaranya digunakan untuk beasiswa.
Ketua Umum Ikaluin Jakarta TB Ace Hasan Syadzily juga merespon soal polemik UKT. Sebagai alumni, Ace mengatakan cara mereka menyikapi kenaikan UKT bukan dalam aksi demonstrasi. Tetapi mengajak alumni-alumni lain untuk mencari jalan keluar bersama. Sehingga mahasiswa yang kesulitan membayar UKT bisa terbantu(***)
Sumber: Riaupos.co
Komentar Anda :