www.riau12.com
Sabtu, 20-Desember-2025 | Jam Digital
15:09 WIB - Pemprov Riau Resmi Mulai Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo, Relokasi Warga Berbasis Data | 15:03 WIB - Hadiah dari Hati: Bandara Sultan Syarif Kasim II Resmi Buka Rute Pekanbaru–Gunungsitoli di Momentum Nataru 2025-2026   | 13:59 WIB - LSM AJAR Riau Klarifikasi Isu Pemerasan dan Oknum Mengatasnamakan Organisasi | 13:56 WIB - BNPB Perbarui Data Banjir–Longsor Sumatera: 1.072 Meninggal, 186 Masih Hilang, 157 Ribu Rumah Rusak | 13:54 WIB - Empat Penghargaan Diraih Unri pada Anugerah Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi 2025 | 13:51 WIB - Perombakan Jabatan di Siak: 1 Eselon II, 40 Eselon III, 28 Eselon IV, dan 1 Fungsional Dilantik
 
10 Orang Terlibat Bullying Calon Dokter Spesialis di RSHS Bandung, 3 Disanksi Berat
Senin, 19-08-2024 - 09:41:14 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-BANDUNG - Sepuluh orang dinyatakan terbukti terlibat aksi bullying (perundungan) terhadap calon dokter spesialis atau mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Departemen Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSUPHS/RSHS) Kota Bandung.

Dikutip dari Republika.co.id, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) Prof Dr Yudi Mulyana Hidayat, dr., SpOG(K)-Onk, DMAS, mengaku, pihaknya telah menjatuhkan sanksi kepada para sesuai dengan tingkat kesalahannya.

Yudi Mulyana Hidayat melanjutkan, FK Unpad telah melakukan pemutusan studi bagi para pelaku perundungan terkategori pelanggaran berat. Mereka adalah dua orang residen senior Sp1.

Kemudian, tujuh orang pelaku perundungan dengan kategori ringan dan sedang diberikan perpanjangan studi (pengulangan). Kemudian surat peringatan dan teguran juga diberikan pada kepala departemen dan ketua program studi Bedah Saraf RSHS atas kejadian tersebut.

"Dan satu orang dosen pelaku bullying, tengah diproses untuk proses pemberian sanksi berat," kata Yudi dalam pesan singkat di Kota Bandung, Jawa Barat, dikutip Ahad (18/8/2024).

Yudi mengatakan FK Unpad dan RSHS sebagai lembaga pendidikan tinggi pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas di bidang kesehatan, sangat miris dan prihatin dengan fenomena perundungan. Apalagi, hal itu terjadi di lingkungan pendidikan spesialisasi di Indonesia, khususnya di Departemen Bedah Saraf.

"Upaya pemberantasan telah dan terus dilakukan sejak lama tapi belum membuahkan hasil yang menggembirakan, terjadi dan terjadi lagi," ucap Yudi.

Upaya preventif yang dilakukan adalah pertama membentuk Komisi Disiplin, Etika, dan Anti Kekerasan FK RSHS.

Kedua, peluncuran Buku Pedoman Sanksi Kekerasan dan Bullying. Ketiga, membuat Pakta Integritas Anti Kekerasan dan Bullying oleh setiap peserta didik saat mereka masuk (dalam orientasi awal pendidikan) yang ditandatangani di hadapan dekan dan direktur, yang disumpah.

"Artinya upaya telah dilakukan oleh pimpinan rumah sakit, Fakultas Kedokteran Unpad, bahkan sampai universitas, tapi kejadian kekerasan bullying masih saja terjadi. Tapi kami tak akan lelah dan terus berupaya untuk memberantas bullying di lingkungan FK Unpad dan RS Hasan Sadikin," ujar Yudi.

Sebelumnya, aksi dugaan perundungan di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) terpantau terjadi di Unpad, khususnya di lingkungan RSHS Kota bandung. Diinformasikan perundungan tersebut terjadi antara dokter pengajar (konsulen) dan peserta didik (residen).

Dirut RSHS dr Rachim Dinata Marsidi, mengatakan, memang benar terjadi tindakan perundungan. Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi di lingkungan pendidikan dokter spesialis bedah saraf.

"Itu beberapa bulan yang lalu. Kejadiannya (di) spesialis bedah saraf," kata Rachim di Kota Bandung, Jumat (16/8/2024).

Berdasarkan data kajian etik dan hukum perundungan oleh dosen/ konsulen kepada peserta didik yang didapat wartawan diketahui perkara itu terungkap ketika ada seorang peserta didik bedah saraf Unpad pada Juni 2024. Permohonan pengunduran diri peserta didik itu kemudian diklarifikasi dekanat sehingga terungkaplah dugaan perundungan di lingkungan akademis itu.

Dalam dokumen yang diketahui bahwa Komite Etik, Disiplin, dan Antiperundungan pun telah melakukan serangkaian tindakan termasuk identifikasi masalah. Pada kajian tersebut salah satunya diketahui para peserta didik diminta menyewa kamar di salah satu hotel dekat RSHS selama enam bulan.

Selain itu, mereka mengeluarkan uang setidaknya hingga Rp65 juta per orang untuk bulan-bulan tersebut untuk keperluan sewa kamar hotel. Pun mereka membayar untuk kebutuhan hingga permintaan senior.

Kebutuhan senior yang didanai itu di antaranya untuk hiburan (entertainment), makan-minum, penyewaan mobil, dan kebutuhan wingman. Selain itu, dalam dokumen itu terungkap pula ada dugaan kekerasan fisik hingga pelecehan verbal dari senior terhadap para peserta didik.

Rachim menuturkan, tidak mengetahui persis bagaimana kejadian perundungan itu terjadi. Namun, dia memastikan akan memberantas perundungan di lingkungan tersebut dan melindungi korban.

"Yah kebijakan meneruskan yang lama. Kita memberantas perundungan. Kita sekarang memberi teguran kepada yang bersangkutan. Dikembalikan ke fakultas kedokteran," sambung Rachim(***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • 10 Orang Terlibat Bullying Calon Dokter Spesialis di RSHS Bandung, 3 Disanksi Berat
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved