Acara yang berlangsung di Kampus IAILe, Pekanbaru, ini dihadiri langsung oleh Rektor IAILe, Dr. Murah Syahrial, serta perwakilan IUCM, Syaikh Omar Kalas Alhusainy, yang juga memberikan ceramah dalam kesempatan tersebut.

Kerja sama ini berfokus pada program pertukaran mahasiswa, khususnya dalam penguatan bahasa Arab dan pemahaman kitab-kitab besar. Selain itu, kedua institusi akan berkolaborasi dalam pengajaran aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah, yang sejalan dengan kepercayaan mayoritas masyarakat Riau dan Indonesia.

Dr. Murah Syahrial mengungkapkan bahwa IUCM dipilih sebagai mitra strategis karena keunggulannya dalam mengintegrasikan pendidikan agama dan bahasa Arab dengan sistem akademik modern.

"Kerja sama ini sangat penting bagi kami, terutama dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman aqidah yang kuat dan benar," ujarnya kepada GoRiau.com.

Saat ini, IAILe telah menjalin berbagai kerja sama dengan perguruan tinggi di Malaysia dan Thailand Selatan, termasuk dengan Assa'dah Corporation Malaysia. Kolaborasi tersebut mencakup program riset, Kuliah Kerja Nyata (KKN), serta Program Pengalaman Lapangan (PPL) di luar negeri.

Salah satu poin utama dalam MoU ini adalah program pertukaran mahasiswa yang mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Kami ingin mahasiswa mendapatkan pengalaman akademik yang lebih luas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," jelas Dr. Murah.

Selain mahasiswa, kerja sama ini juga melibatkan dosen IAILe dalam seminar internasional di Malaysia dan Thailand Selatan. Beberapa dosen, termasuk Dr. Murah sendiri, telah menjadi pembicara di berbagai forum akademik di kedua negara tersebut.

Ke depan, IAILe berencana memperluas kerja sama dengan lebih banyak perguruan tinggi di Malaysia dan Thailand untuk memperkuat program KKN dan PPL bagi mahasiswa.

"Kami terus menjajaki peluang kerja sama baru agar IAILe semakin berkembang sebagai institusi yang unggul dalam pendidikan keagamaan dan akademik secara global," tambah Dr. Murah.

Dengan adanya MoU ini, IAILe optimistis dapat semakin memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pendidikan agama tetapi juga pengembangan akademik dan kolaborasi internasional. (***)

Sumber: Goriau