"Saya melihat angka putus sekolah masih tinggi, meskipun data pastinya belum disajikan. Salah satu penyebab utama adalah faktor ekonomi. Oleh karena itu, solusi yang bisa kita ambil adalah menghapus beban biaya seragam dan kebutuhan sekolah lainnya dari orang tua," ujar Wahid saat mengunjungi Dinas Pendidikan Riau, Kamis (6/3/2025).

Gubernur menegaskan bahwa program ini akan segera dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) agar dapat direalisasikan secepat mungkin.

"Kami targetkan tahun ini bisa terealisasi. Anggarannya akan disusun dan dimasukkan dalam APBD. Untuk kepentingan rakyat, dana besar bukan masalah," tegas Wahid.

Selain memastikan akses pendidikan yang lebih mudah, Wahid juga menekankan bahwa kualitas pendidikan tetap menjadi prioritas utama meskipun biaya sekolah diringankan.

"Kita ingin program ini berjalan, tapi kualitas pendidikan tidak boleh menurun. Harus tetap terjaga dengan baik," tambahnya.

Kebijakan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para orang tua murid yang selama ini merasa terbebani oleh biaya pendidikan.

"Ini kabar baik bagi kami sebagai orang tua. Semoga program ini bisa segera terlaksana," ungkap Siti, seorang wali murid di Pekanbaru.

Dengan adanya program seragam dan LKS gratis ini, diharapkan semakin banyak anak di Riau yang bisa mengakses pendidikan tanpa kendala biaya, sehingga angka putus sekolah dapat terus ditekan. (***)

Sumber: Goriau