www.riau12.com
Kamis, 18-Desember-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Banyak Aduan Bansos Bermasalah, DPRD Pekanbaru Minta Pendamping Sosial Profesional | 15:50 WIB - Wabup Kepulauan Meranti Lantik 24 Pejabat di Akhir Tahun Anggaran, Ingatkan Jabatan Bukan Kursi Empuk | 15:43 WIB - Mengaku DitekanKepala Sekolah di Riau Resah, Diduga LSM AJAR Kirim Surat Dana BOS Berujung Permintaan Uang | 15:41 WIB - Malam-Malam Digerebek di Dalam Mobil, Oknum Kades di Kuansing Akui Perbuatan dan Disidang Adat | 15:38 WIB - DPRD Riau Kritik Maraknya Baliho dan Spanduk di Instansi Pemerintah, Dinilai Pemborosan Anggaran | 14:17 WIB - DPRD Riau Soroti Rusaknya Tugu Zapin di Depan Kantor Gubernur, Dinilai Merusak Wajah Ibu Kota
 
Pengamat: Penjurusan SMA Lebih Baik daripada Kurikulum Merdeka
Selasa, 29-04-2025 - 12:01:17 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA -Riau12.com- Pengamat pendidikan Darmaningtyas menilai sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang sekolah menengah atas (SMA) lebih efektif dibandingkan Kurikulum Merdeka yang dicetuskan pada era Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Menurut Darmaningtyas, sistem penjurusan SMA yang sudah diterapkan sejak era 1960-an dan dipertahankan oleh para menteri terdahulu masih sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Namun, Menteri Nadiem memperkenalkan Kurikulum Merdeka pada 2020 yang kemudian diterapkan secara bertahap sejak 2021.

"Kenapa relevan? Karena sistem ini memberikan landasan keilmuan yang jelas bagi setiap murid. Hal ini mempermudah murid dalam memilih program studi di perguruan tinggi serta membantu perguruan tinggi dalam menyeleksi mahasiswa sesuai bidang keilmuannya," ujar Darmaningtyas, Senin (28/4/2025).

Ia juga menilai Kurikulum 2013 masih lebih efektif karena lebih terstruktur dan fokus pada pengembangan kompetensi umum. Dengan sistem penjurusan, tata kelola sekolah menjadi lebih efisien, termasuk dalam merancang jumlah murid di setiap jurusan, kebutuhan guru, serta mata pelajaran yang diminati.

Sebaliknya, Darmaningtyas menilai kebebasan yang diberikan melalui Kurikulum Merdeka justru merugikan. Banyak murid yang akhirnya mengambil jurusan kuliah tidak sesuai dengan jalur SMA-nya, sehingga kurang optimal dalam mengikuti perkuliahan dan perguruan tinggi pun kesulitan mendapatkan mahasiswa yang sesuai dengan bidang ilmu yang dibutuhkan.

"Memang Kurikulum Merdeka baru diterapkan. Jadi, jika kembali ke Kurikulum 2013, itu tidak masalah," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengumumkan rencana untuk menghidupkan kembali sistem penjurusan di tingkat SMA. Kurikulum Merdeka akan dihentikan mulai tahun ajaran 2024/2025.

"Penjurusan SMA akan kita hidupkan lagi, jadi nanti akan ada jurusan IPA, IPS, dan bahasa," ujar Mu’ti kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).(***)

Sumber: Cakaplah



 
Berita Lainnya :
  • Pengamat: Penjurusan SMA Lebih Baik daripada Kurikulum Merdeka
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved