"Tapi itu belum masuk lagi data atlet yang masih menunggu keputusan Pengurus Besar (PB) atau Pengurus Pusat (PP) masing-masing cabang olahraga (cabor)," ujar Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau Emrizal Pakis.

Sebanyak 355 atlet itu kata Emrizal, lolos PON 2016 dari hasil mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pra PON, Porwil 2015 dan ada juga yang sudah melewati limit PON 2016 saat mengikuti Kejurnas. "Jadi jumlah itu memang diluar dugaan kita," ucap Emrizal.

Menurut Emrizal, 355 atlet itu terdiri dari 40 cabor dari 42 cabor yang diikuti Riau. "Sedangkan 4 cabor lagi kita tidak lolos yakni Tenis Lapangan, Softball, Bridge dan Sepakbola masih menunggu keputusan," ungkap Emrizal.

Jumlah 355 atlet yang lolos PON 2015 kata Emrizal lagi, memang cukup membanggakan. "Tapi dalam kebanggaan itu ada juga kesedihan. Karena anggaran untuk 2016 kita Rp 70 miliar malah dipangkas menjadi Rp 40 miliar," jelas Emrizal.

Padahal daerah lain untuk persiapan mendapatkan gelontoran dana yang cukup besar. Contohnya saja Jambi. Meloloskan sekitar 180 atlet, KONI nya mendapatkan dukungan dana mencapai Rp90 miliar untuk persiapan PON 2016.

Terkait pemotongan anggaran KONI itu, Ketua KONI Riau mengaku tidak kecewa. "Tapi saya sedih. Pasalnya dibalik kesuksesan kontingen Riau meraih prestasi dan lolos ke PON XIX, ternyata tidak didukung oleh anggaran yang memadai," kata Emrizal lagi.

Padahal kata Emrizal, anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai pemusatan latihan 355 atlet dan keberangkatan hingga operasional selama PON mendatang.

"Untuk itu saya berharap agar cabang olahraga yang sudah memastikan diri lolos ke PON tetap semangat. karena KONI Riau akan berusaha mencari solusi mengatasi masalah ini.Salah satunya, KONI bakal melakukan rasionalisasi. Termasuk meminta dukungan dana pembiayaan dari dunia usaha," papar Emrizal.(r12/tp)