www.riau12.com
Sabtu, 20-Desember-2025 | Jam Digital
15:32 WIB - WNI Terinfeksi Kusta di Rumania, Otoritas Kesehatan Tegaskan Risiko Penularan Rendah | 15:22 WIB - Premier League Pekan ke-17: Newcastle United vs Chelsea, Laga Ketat di St James’ Park | 15:18 WIB - Gagal PPPK Paruh Waktu, Helda Arianti Tetap Digaji dan Bertugas Berkat Koordinasi DPRD Kampar dan BKPSDM | 15:09 WIB - Pemprov Riau Resmi Mulai Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo, Relokasi Warga Berbasis Data | 15:03 WIB - Hadiah dari Hati: Bandara Sultan Syarif Kasim II Resmi Buka Rute Pekanbaru–Gunungsitoli di Momentum Nataru 2025-2026   | 13:59 WIB - LSM AJAR Riau Klarifikasi Isu Pemerasan dan Oknum Mengatasnamakan Organisasi
 
Parah, Indonesia Defisit 120 Ribu Insinyur Profesional
Sabtu, 20-08-2016 - 06:31:26 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA - Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia masih kekurangan insinyur profesional. Padahal setiap tahun, kampus-kampus di Tanah Air mencetak ribuan lulusan teknik yang seharusnya mampu mengisi kebutuhan tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, kekurangan insinyur profesional untuk infrastruktur PUPR mencapai 120 ribu orang. Basuki mengaku, saat ini kekurangan tersebut semakin terasa lantaran banyaknya proyek yang harus diselesaikan.

"Kami ada 153 ribu tenaga yang bersertifikat LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). Pada awal 2015 lalu juga kurang sekali tenaga berserifikat ahli bendungan. Sampai buka class program selama dua bulan sehingga dapat 200 tenaga ahli bendungan," ujarnya ditemui usai penandatanganan MoU Program Profesi Insinyur dengan Kemristekdikti di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Menristekdikti, Mohamad Nasir mengungkapkan, setiap tahun terdapat sekira 75 ribu lulusan teknik. Sayangnya dari jumlah tersebut yang menjadi insinyur profesional hanya 10 sampai 12 ribu orang. Menurut dia, hasil tersebut masih sangat kecil sehingga perlu ada kerja sama dengan Kementerian PUPR dalam program profesi insinyur.

"Selain itu yang bekerja di bidangnya juga masih kecil. Artinya mereka banyak yang bekerja tidak sesuai dengan keprofesiannya, dan malah mencari pekerjaan lain," terangnya.

Program profesi insinyur sendiri, lanjut Nasir, dapat diikuti oleh sarjana teknik di 40 perguruan tinggi yang diberi mandat pada program tersebut. Adapun durasi untuk mengambil program profesi insinyur sekira dua tahun atau 24 SKS.

"Nanti dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bagi sarjana teknik yang sudah lama, punya pengalaman profesional lima sampai 10 tahun PII yang buat aturan semacam pengakuan dalam pekerjaan masa lalu," sebutnya.

Sedangkan Ketua PII, Hermanto Dardak menambahkan, bagi yang lolos program profesi insinyur akan mendapat sertifikat dan diakui di negara ASEAN. 

"Mereka yang menjadi insinyur profesional, dia bisa bekerja di 10 negara ASEAN. Artinya kualitasnya sudah diakui," tambahnya. (r12/okz)



 
Berita Lainnya :
  • Parah, Indonesia Defisit 120 Ribu Insinyur Profesional
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved