Berikut ini pernyataan sikap BEM UR yang diterima redaksi, Selasa (20/9/16) pagi:

Narkoba merupakan musuh terbesar yang saat ini di hadapi oleh bangsa ini. Indonesia saat ini menjadi pasar bagi para bandar - bandar Narkoba di Dunia. 

Para pengguna Narkoba terus meningkat di Indonesia karena sangat mudahnya barang haram tersebut di dapatkan. Pengkonsumsi Narkoba tidak hanya ditemui pada kalangan masyarakat umum saja bahkan segelintir oknum Pejabat juga mencicipi manis barang haram ini.

Kejadian yang membuat masyarakat Riau kembali dilukai yang baru ini adalah ditemukannya bekas alat isap dan sisa sabu - sabu di gedung DPRD Provinsi Riau, ini merupakan cambukkan besar terhadap harkat dan martabat bangsa ini. 

Di Gedung tempat Wakil - wakil Rakyat berkeja bisa ditemukkan Narkoba, padahal Gedung DPRD merupakan tempat pengharapan rakyat atas aspirasi mereka. Ini namanya mencoreng arang terhadap muka sendiri dan sama saja menodai kehormatan bangsa. Bagaimana masyarakat Riau bisa percaya kepada anggota DPRD Riau jika pada saat ini ada oknum - oknum di dalam Gedung DPRD Provinsi Riau yang mengkonsumsi narkoba didalamnya.

Ditambah lagi pernyataan BNN Riau baru-baru ini yang menyatakan tidak ada anggaran untuk melakukan tes urine kepada seluruh Anggota DPRD Riau, staf ahli dan seluruh pegawai DPRD Riau. Maka Kami dari Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Universitas Riau menuntut :

1. Pihak yang berwenang untuk segera melakukan tes urine terhadap seluruh Anggota Dewan, Staf ahli serta seluruh pegawai DPRD Provinsi Riau.

2. Adili Oknum pemakai Narkoba jika terbukti mengkonsumsi Narkoba tersebut.

Jika BNN tidak ada anggaran untuk melakukan tes urine tersebut maka kami BEM UNRI siap membantu menggalang koin untuk biaya melakukan tes urine tersebut.

tertanda :

Presiden Mahasiswa ( Abdul Khair ) dan Mensospol BEM UR (Aditya Putra Gumesa).(r12/rt)