www.riau12.com
Sabtu, 20-Desember-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - UMK Kuansing 2026 Naik 6,95 Persen, Disepakati Rp3,94 Juta | 15:50 WIB - Bendera Putih Berkibar di Aceh, Warga Terdampak Banjir dan Longsor Serukan Bantuan Darurat | 15:41 WIB - Wali Kota Pekanbaru Tegaskan Uji Kelayakan Ketua RT dan RW Transparan, Libatkan Pengawasan Masyarakat | 15:32 WIB - WNI Terinfeksi Kusta di Rumania, Otoritas Kesehatan Tegaskan Risiko Penularan Rendah | 15:22 WIB - Premier League Pekan ke-17: Newcastle United vs Chelsea, Laga Ketat di St James’ Park | 15:18 WIB - Gagal PPPK Paruh Waktu, Helda Arianti Tetap Digaji dan Bertugas Berkat Koordinasi DPRD Kampar dan BKPSDM
 
Mendikbud Akui Kurang Perhatikan PAUD
Rabu, 07-12-2016 - 07:29:58 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - YOGYAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengakui jika pemerintah belum maksimal dalam memberikan perhatian pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan ini terbagi pada tiga, yakni penitipan anak, kelompok bermain, dan taman kanak-kanak.

"Pada jenjang pendidikan PAUD, sampai saat ini pemerintah belum memberikan banyak perhatian, itu bisa dilihat dari penyediaan anggaran dan keterlibatannya," katanya di Pendopo Taman Siswa Yogyakarta, Selasa (6/12/2016).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengatakan, keterlibatan pemerintah untuk jenjang pendidikan ini masih cukup rendah. Hal itu bisa dilihat dari jumlah sekolah untuk jenjang pendidikan ini.

"Untuk TK, sebagai petunjuk bahwa pemerintah dalam keterlibatan masih rendah, jumlah TK yang didirikan oleh pemerintah ada 3.138 saja per 2015," katanya.

Sementara jenjang pendidikan ini yang didirikan oleh swasta jumlahnya cukup banyak, lebih dari 92.000 tempat. Dia mengaku peran orangtua dan lingkungan untuk jenjang pendidikan ini sangat berpengaruh.

"Jadi untuk PAUD yang paling berperan adalah masyarakat, terutama ibu-ibu. Ada dari Taman Siswa ini, Aisyiah, dan organisasi lainnya," jelasnya.

Kemudian untuk pendidikan dasar, yakni SD dan SMP, peran pemerintah sangat besar, terutama pada level SD. Dia menyebut lebih dari 80% jenjang pendidikan dasar merupakan milik pemerintah.

"Karena waktu era Pak Harto (orde baru, red), ada kebijakan pemberantasan buta huruf, maka berdiri sekolah impres, dibangun, sekarang di atas 100 ribu lebih, sementara SD Swasta hanya sekira 12 ribu," ujarnya.

Begitu juga, kata dia, untuk SMP impres. Posisi jumlah sekolah swasta kecil, sedangkam milik pemerintah cukup besar. "Saya tidak tahu angkanya, tapi hampir sama dengan SD yang jumlahnya lebih besar," tambahnya.

Sementara jenjang pendidikan SMA, komposisi justru terbalik. Untuk SMA Swasta dan negeri ini hampir seimbang di angka 55% untuk swasta dan 45% milik penerintah atau negeri. "Untuk SMK yang dominan dari swasta, ada di angka 70% milik swasta, sedangkan negeri sekira 30%," jelasnya.

Meski demikian, perhatian pemerintah pada jenjang pendidikan dasar dan di atasnya cukup besar. Baik itu oleh sekolah dari swasta maupun negeri. Muhadjir juga mengaku keduanya, baik swasta maupun negeri sama-sama memikul tanggung jawab besar.

"Kalau melahirkan kelulusan yang tidak mutu, bukan hanya sekolah yang menanggung, tapi juga negara karena melahirkan generasi yang tidak baik. Kita harus kerjasama dengan swasta. Ini saya sampaikan bukan background saya dari swasta, tapi bisa dipertanggungjawabkan secara publik dan konstitusi," tandasnya. (r12/oz)



 
Berita Lainnya :
  • Mendikbud Akui Kurang Perhatikan PAUD
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved