Riau12.com - KAPUAS HULU - Kepala Desa Mlembah, Yohanes A Karondeng mengeluhkan murid Sekolah Dasar (SD) yang ada di dusunnya yaitu di Dusun Manggin, Kecamatan Batang Lupar Lanjak di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, hanya 10 murid.
"Memang di sekolah kami yang satu-satunya ini hanya sampai kelas 4 saja karena murid kami hanya 10 orang," ungkapnya, Selasa (13/12/2016).
Minimnya murid di SD Manggin, disadari Kades Yohannes karena jarak sekolah yang sangat jauh untuk didatangi.
"Jaraknya 12 kilometer dari desa kami, dan transportasi satu-satunya hanya menggunakan sampan, warga banyak yang tidak punya sampan di dusun kami," katanya.
Menurutnya, hal ini juga dampak dari masuknya program pemerintah yang menyarankan agar seluruh warga menggunakan KB (Keluarga Berencana) sehingga warga Dusun Manggin sedikit memiliki keturunan.
"Di sini program KB sangat sukses sehingga warga jarang memiliki anak," jelasnya.
Namun demikian, seringnya sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah terkait KB sudah dipahami oleh warga bahwa program memiliki dua anak bukan bermaksud mengekang hanya memiliki sedikit keturunan.
"Sekarang warga sudah paham yang dimaksud adalah mengatur jarak kelahiran selain juga merencanakan terlebih dahulu sebelum punya momongan," katanya.
Terbukti, ditambahkan Yohannes saat ini warga Dusun Manggin memiliki balita yang rata-rata seumuran sehingga dua hingga tiga tahun kedepan ia meyakini bahwa SD di dusunnya akan banyak memiliki murid untuk dapat mengenyam pendidikan.
"Saat ini sudah banyak balita di dusun kami, semoga tiga tahun kedepan SD kami akan banyak muridnya," katanya lagi.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana saat mengunjungi kawasan pedalaman tersebut mengaku saat ini pemerintah khususnya BKKBN terus menerus memberikan pemahaman akan program KB, namun bukan untuk melarang warga memiliki keturunan melainkan merencanakan sebelum memiliki anak sehingga seluruh warga mendapatkan keluarga dan keturunan yang berkualitas.
"Karena pemerintah tidak pernah melarang masyarakat memiliki keturunan. Hanya saja jika direncanakan, maka generasi Indonesia akan menjadi generasi yang berkualitas karena cukup gizi, kesehatan, pendidikan termasuk perhatian dari orangtuanya," kata Kusmana. (r12/oz)
Komentar Anda :