www.riau12.com
Sabtu, 20-Desember-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - UMK Kuansing 2026 Naik 6,95 Persen, Disepakati Rp3,94 Juta | 15:50 WIB - Bendera Putih Berkibar di Aceh, Warga Terdampak Banjir dan Longsor Serukan Bantuan Darurat | 15:41 WIB - Wali Kota Pekanbaru Tegaskan Uji Kelayakan Ketua RT dan RW Transparan, Libatkan Pengawasan Masyarakat | 15:32 WIB - WNI Terinfeksi Kusta di Rumania, Otoritas Kesehatan Tegaskan Risiko Penularan Rendah | 15:22 WIB - Premier League Pekan ke-17: Newcastle United vs Chelsea, Laga Ketat di St James’ Park | 15:18 WIB - Gagal PPPK Paruh Waktu, Helda Arianti Tetap Digaji dan Bertugas Berkat Koordinasi DPRD Kampar dan BKPSDM
 
Waw, Mahasiswa Ini Ciptakan Sistem Monitoring Gardu Induk Listrik
Selasa, 21-02-2017 - 09:20:39 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-SURABAYA-Mahasiswa Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya M Hadi Purnomo menciptakan sebuah sistem Monitoring Pengawatan Tripping Coil dan Suhu Kontak guna mengantisipasi terjadinya gangguan alam yang dapat mempengaruhi aliran listrik.

"Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sangat rawan terhadap gangguan alam yang dapat mempengaruhi kinerja PLN dalam melayani penyaluran tenaga listrik," katanya di kampus setempat, baru-baru ini.

Selain itu, gangguan itu juga dapat merusak peralatan listrik pelanggan maupun untuk menghindari terdapat seperangkat sistem proteksi yang berguna untuk melindunginya, seperti sistem proteksi Kubikel 20Kv.

"Salah satu bagian dari kubikel 20Kv itu adalah Pemutus Tenaga (PMT) yang berfungsi sebagai penggerak mekanis operasional aliran tenaga listrik. Selain itu berfungsi melepas sirkuit ketika ada gangguan hubung singkat mencegah pemadaman yang lebih luas," ucapnya.

Dia menjelaskan, kendala PMT feeder, yakni gagal trip ketika rele proteksi telah mengirimkan perintah trip sehingga menyebabkan PMT incoming feeder trip yang berakibat pada pemadaman lebih luas.

Selain itu, kontak PMT juga tidak dapat dilihat untuk mengetahui kondisi kontak PMT sehingga dapat menimbulkan panas dan mengakibatkan kerusakan pada PMT.

"Alat monitoring yang saya kembangkan ini dapat mengamankan gangguan hubungan singkat pada saluran tenaga listrik," ujarnya.

Komponen alat yang dikembangkan dengan biaya Rp4 juta sampai Rp5 juta ini di dalamnya terdapat perangkat seperti sensor tegangan, sensor suhu LM35, sistem minimum mikrokontroler Arduino Mega 2560, penampil LCD Karakter 20x4, indikasi audio dan visual.

Mikrokontroler berguna untuk mengolah data masukan digital dari optocoupler melalui port Digital input dan analog (mV) dari sensor LM35. "Kemudian dikoversikan mikrokontroler dan ditampilkan dalam bentuk derajat Celcius pada LCD Karakter 20x4 serta keluaran indikasi audio dan visual," katanya. (r12/oz)



 
Berita Lainnya :
  • Waw, Mahasiswa Ini Ciptakan Sistem Monitoring Gardu Induk Listrik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved